Sunday, February 13, 2011

Say 'NO' To Valentine Day!!

Assalam Readers...










Asal-usul Valentine

Tindakan mengaitkan pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulu kala. Menurut tarikh kalendar Athens kuno, masa antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Rom kuno,15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing sebagai sebahagian daripada amalan penyucian, para pendeta Lupercus menyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-larian di jejalanan kota Roma membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahawa dengan itu mereka akan dikurniakan kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.*
 

Selain itu, sejarahnya juga berkait dengan fakta di bawah :

Saint Valentine is a name which is given to two of the ancient "martyrs" of the Christian Church. It was said that there were two of them, or that there was only one, who died in Rome as the result of the persecution of the Gothic leader Claudius, c. 296 CE. In 350 CE, a church was built in Rome on the site of the place where he died, to perpetuate his memory.
When the Romans embraced Christianity, they continued to celebrate the Feast of Love mentioned above, but they changed it from the pagan concept of "spiritual love" to another concept known as the "martyrs of love", represented by Saint Valentine who had advocated love and peace, for which cause he was martyred, according to their claims. It was also called the Feast of Lovers, and Saint Valentine was considered to be the patron saint of lovers.
One of their false beliefs connected with this festival was that the names of girls who had reached marriageable age would be written on small rolls of paper and placed in a dish on a table. Then the young men who wanted to get married would be called, and each of them would pick a piece of paper. He would put himself at the service of the girl whose name he had drawn for one year, so that they could find out about one another. Then they would get married, or they would repeat the same process again on the day of the festival in the following year.
The Christian clergy reacted against this tradition, which they considered to have a corrupting influence on the morals of young men and women. It was abolished in Italy, where it had been well-known, then it was revived in the eighteenth and nineteenth centuries, when in some western countries there appeared shops which sold small books called "Valentine's books", which contained love poems, from which the one who wanted to send a greeting to his sweetheart could choose. They also contained suggestions for writing love letters.



*Additional Information  


Bagaimanapun hukum menjual bunga sahaja, ia tidak kurang dari kategori jualan yang syubhah, makruh  atau haram khas di hari Valentine.
Diriwayatkan, ada seorang laki-laki yang memberi hadiah satu bekas arak kepada Nabi s.a.w., kemudian Nabi memberitahu bahwa arak telah diharamkan Allah. Orang laki-laki itu bertanya:
 
Lelaki : Bolehkah saya jual?
Nabi   : Zat yang mengharamkan meminumnya, mengharamkannya juga menjualnya.
Lelaki : Bagaimana kalau saya hadiahkan raja kepada orang Yahudi?
Nabi : Sesungguhnya Allah yang telah mengharamkan arak, mengharamkan juga untuk dihadiahkan kepada orang Yahudi.
Lelaki : Habis, apa yang harus saya perbuat?
Nabi  : Tuang saja di dalam parit air. 
 

(Al-Humaidi dalam musnadnya)
Justeru, kita dapat melihat bahawa benda yang haram, maka haram juga dijualnya mahupun dihadiahkan. Dalam hal menjual bunga, ia juga boleh menjadi syubhah di hari Valentine seperti ini, kerana diketahui ianya dibeli khas untuk mearikan Valentine yang haram. Seperti juga hukum menjual anggur kepada tukang buat arak yang telah diketahui. Ia tidak dibenarkan dalam Islam menurut pendapat yang terkuat.
Para ulama juga menyatakan LARANGAN untuk saling mengirim ucapan Valentine, cinta dan kasih bersempena hari itu. Perlu dianggapkan hari Valentine itu tidak wujud dan ia adalah sebuah hari biasa sahaja. 

 sources from..iluvislam.com


Sokong :)




No comments: